3 NAL dalam BISNIS

1. Nal yang Pertama : EMOSIONAL
Rasa senasib dan sepenanggungan menjadikan manusia-manusia hidup berkelompok. Bahkan akhirnya berbisnis. Rasa senasib dan sepenanggungan ini adalah wujud emosional. Emosi yang negatif : marah, dendam, dengki, akan membuat kelompok manusia tercerai berai.
Pernahkah mendengar :
“Saya MARAH sama kamu, makanya saya BISNIS dengan kamu!”
Atau
“Karena IRI DENGKI saya, maka BISNIS saya lancar, omzet kita besar!”
Rasanya kok jarang banget ya.
Emosional dalam kategori positif : kebersamaan, gotong royong, kekeluargaan, saling mencintai, tumbuh kembang bersama and so on.
Right?!
2. Nal yang Kedua : PROPOSIONAL
Emosional ternyata tak cukup. (Baca : KANAN saja tak cukup). Tentu saja diperlukan PROPORSIONAL baik dalam tugas, wewenang, jatah porsi. Yang punya modal, biarkan uang bekerja untuknya. Yang punya kemampuan, biarkan kemampuannya bekerja untuknya. Yang punya link, biarkan linknya yang bekerja. Yang jatahnya kecil, mendapat pekerjaan yang kecil. Proposional ini rasional kok.
3. Nal yang Ketiga : PROFESIONAL
Proporsi yang “seimbang” pun tak cukup. Bisnis harus tumbuh berkembang menjadi profesional.
Awalnya usaha pribadi, setelah maju, gunakan badan hukum. Awalnya bekerja sendiri, kemudian hire manajemen dan pegawai. Awalnya pencatatan sederhana, sekarang gunakan akuntansi standar.
Well, menjadi maju itu fitrah. Menjadi profesional itu fitrah.
sumber : http://www.aryodiponegoro.com/

Comments

Popular Posts